 |
| Para pemain GFC usai meraih juara. |
Sucen - KONI Cup U19 2012 akhirnya telah berakhir. GFC Bina Taruna menjadi juaranya usai mengandaskan perlawanan Bogowonto. Pada laga final kemarin Sabtu (5/1) sore di Lapangan Permadi Sucen, GFC menang tipis 1 - 0. Gol tunggal Ari (3) pada menit ke-9 menjadi penentu kemenangan.
Lebih dari 100 penonton memenuhi sisi barat dan timur lapangan untuk menyaksikan laga final yang berjalan seru dan menarik ini. Kedua kesebelasan saling serang sejak awal babak pertama. Tetapi, bola masih alot di tengah dan sedikit peluang yang dibuat oleh pemain kedua kesebelasan.
Keadaan berubah pada menit ke-9 ketika GFC melakukan serangan dari sayap kirinya. Bola yang diumpan ke depan gawang tidak mampu dihalau pemain bek Bogowonto. Ari (3) yang bebas tanpa kawalan dengan tenang menendang bola ke sisi kanan gawang. Kiper Bogowonto hanya terdiam melihat bola meluncur masuk ke gawangnya. GFC unggul 1 - 0.
Tertinggal gol, Bogowonto meningkatkan serangan. Baik dari sayap kanan maupun kiri serangan dilakukan, namun Bogowonto tak kunjung mencetak gol balasan. Selain kurang tenangnya penyelesaian akhir pemain depan, pertahanan GFC yang cukup rapat membuat Bogowonto kesulitan menembusnya. Babak pertama berakhir, GFC 1 - 0 Bogowonto.
Pada babak kedua, permainan dikuasai oleh Bogowonto. Berkali-kali serangan diluncurkan untuk menjebol gawang GFC. Namun, lagi-lagi Bogowonto gagal karena pemain GFC cukup disiplin bertahan menjaga daerahnya. Sementara GFC sesekali melakukan serangan balik memanfaatkan kosongnya lini belakang Bogowonto yang terfokus dalam menyerang. Hingga wasit Martin meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai, skor tidak berubah. GFC memastikan diri sebagai juara.
Pelatih GFC, Sabdono Budi, mengaku bangga pada anak didiknya. "Salut karena mereka tak pernah mengeluh saat latihan. Mereka anak anak hebat," ungkapnya. Meski sudah sukses meraih juara, Budi, sapaan akrabnya, juga berharap agar mereka tetap semangat latihan terus menerus dan menjaga kebersamaan yang selama ini sudah dibangun, serta agar tetap rendah hati. (masjo)
Tertinggal gol, Bogowonto meningkatkan serangan. Baik dari sayap kanan maupun kiri serangan dilakukan, namun Bogowonto tak kunjung mencetak gol balasan. Selain kurang tenangnya penyelesaian akhir pemain depan, pertahanan GFC yang cukup rapat membuat Bogowonto kesulitan menembusnya. Babak pertama berakhir, GFC 1 - 0 Bogowonto.
Pada babak kedua, permainan dikuasai oleh Bogowonto. Berkali-kali serangan diluncurkan untuk menjebol gawang GFC. Namun, lagi-lagi Bogowonto gagal karena pemain GFC cukup disiplin bertahan menjaga daerahnya. Sementara GFC sesekali melakukan serangan balik memanfaatkan kosongnya lini belakang Bogowonto yang terfokus dalam menyerang. Hingga wasit Martin meniup peluit panjang tanda pertandingan selesai, skor tidak berubah. GFC memastikan diri sebagai juara.
Pelatih GFC, Sabdono Budi, mengaku bangga pada anak didiknya. "Salut karena mereka tak pernah mengeluh saat latihan. Mereka anak anak hebat," ungkapnya. Meski sudah sukses meraih juara, Budi, sapaan akrabnya, juga berharap agar mereka tetap semangat latihan terus menerus dan menjaga kebersamaan yang selama ini sudah dibangun, serta agar tetap rendah hati. (masjo)
No comments:
Post a Comment